Gelisah

Siang ini aku merasa tubuhku sedang tidak dalam suhu yang normal. Merasa udara luar begitu panas hingga hangat terasa sampai tulang belikat. Merasa dingin tak tertahankan ketika menyalakan air conditioner sampai kaki rasanya kaku membeku. Atau merasa pusing dan ingin merengkul saja diujung tempat tidur karena malas yang sungguh tak tertahankan.

ada yang gak beres dengan gue

Semakin siang, aku semakin merasa keanehan lain. Bahwa aku mulai pusing melihat kamarku. Ruangan kosan berukuran seadanya dengan aksen hijau muda ini semakin membuatku pusing ketika aku melihat tumpukan kain-kain jahitan yang bersih ataupun kain-kain pakaian yang kotor. Sungguh ada yang salah disini. Aku mulai panik. 

iya panik.

Sepertinya memang sudah menjadi kebiasan (yang buruk harus dirubah) bahwa aku melihat ada yang tidak beres atau rapih dan aku menjadi panik. Baik, highlight disini jika sesuatu tidak rapih maka aku akan panik. Bisa ditebak MBTI ku apa di huruf terakhir. Aku panik karena merasa bahwa semua hal ini harus aku lakukan. Semakin panik lagi ketika menyadari bahwa aku tak cukup pandai sehingga hal-hal remeh ini saja bisa membuatku panik. 

Baik, aku harus menghentikan seluruh lingkaran setan atas kepanikan yang ada. 
Tapi bagaimana? :(

Perasaanku semakin tidak karuan aku semakin tidak mengenalinya. Seluruh isi otak ku berputar, menjelaskan segala hipotesis mengapa hal bodoh ini bisa terjadi padaku. Sungguh overthingking sekali.  Dan ya, aku meninggalkan seluruh kepanikanku dengan berusaha bersikap bodoamat dan membaca atau sekedar melihat youtube. Kamu tau apa jadinya di akhir?

Ini semua tidak menyelesaikan masalah.

Malam harinya, aku berdiskusi dengan salah satu kakak di FIM sebut saja ka Z. Kak Z mengatakan jangan lupa bersyukur, jangan kebanyakan mengeluh. Loh, aku ingin mengeluh padahal. Bahkan kata-kata yang aku tuliskan ini semuanya adalah keluhan bukan? Hahahaha

Akhirnya aku hanya bisa menumpahkan seluruh hal yang aneh. Merasa bahwa diri ini tidak puas atas diri sendiri, merasa tidak terupgrade dll. "maaf ya kak, aku tau kaka mengatakan bahwa mengeluh itu ga boleh, tapi aku bener-bener butuh mengeluh" 

"ya manusiawi kok tir, well you are not superhero"

Menyadari bahwa ya,  mengeluh dan meminta bantuan, bercerita dan mengkomunikasikan kegelisahan adalah salah satu bentuk penerimaan diri bahwa kita memang bukan superhero. Bahwa yaa, kita memang punya kekurangan. Dan penerimaan atas kekurangan selalu dikontekskan hal negatif, padahal tidak begitu cara pandangnya. Analoginya adalah, bagaimana caranya kita bisa meng upgrade diri jika bahkan sebagian diri kita  (kekurangan) tersebut belum memiliki rumah yang menerimanya?

Dan sekarang, perasaan ini sudah lebih bersahabat. Ringan rasanya ketika berhasil membereskan seluruh tugas-tugas rumah dan tentu dibantu dengan cerita ringan dan nasihat seorang teman.
Tentang menerima bahwa kamu memang bukan superhero dan berusaha menata pelan-pelan

Alon alon, asal kelakon.

#hari9
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Kewarasan

Edisi Hari #1 Menoreh Pagi

Tentang Berkembang