Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Tentang Berkembang

10 hari tantangan materi komunikasi produktif telah aku jalani. Bagaimana hasilnya? Justru hari terakhir aku mendapatkan nasihat tentang komunikasi yang belum baik. Menanyakan pada group untuk mendapatkan informasi ternyata menimbulkan banyak pertanyaan karena pertanyaanku belum clear, belum mendetail, tidak spesifik dan masih belum responsif atas respon yang diterima.  Ya, aku bisa saja mengelak atas saran dan nasihat yang aku terima. Namun apabila seluruh saran masih dijawa dengan alasan, kapan kamu bisa bangkit dan berjalan? Menyadari bahwa 10 hari tantangan menulis (dan meng highlight soal fase-fase) tentang komunikasi dalam kehidupan ini semakin menyadarkanku bahwa aku masih bodoh, pengecut dan kadang takut jika melalui tantangan. Aku mungkin akan berfikir bahwa well, aku segini dan seperti tidak mungkin aku menjadi lebih baik. Dan ya, aku disadarkan bahwa memang manusia itu harus berusaha bukan? Hari ini lebih baik dari kemarin. Lalu mengapa harus membuat hari kema

Gelisah

Siang ini aku merasa tubuhku sedang tidak dalam suhu yang normal. Merasa udara luar begitu panas hingga hangat terasa sampai tulang belikat. Merasa dingin tak tertahankan ketika menyalakan air conditioner  sampai kaki rasanya kaku membeku. Atau merasa pusing dan ingin merengkul saja diujung tempat tidur karena malas yang sungguh tak tertahankan. ada yang gak beres dengan gue Semakin siang, aku semakin merasa keanehan lain. Bahwa aku mulai pusing melihat kamarku. Ruangan kosan berukuran seadanya dengan aksen hijau muda ini semakin membuatku pusing ketika aku melihat tumpukan kain-kain jahitan yang bersih ataupun kain-kain pakaian yang kotor. Sungguh ada yang salah disini. Aku mulai panik.  iya panik. Sepertinya memang sudah menjadi kebiasan (yang buruk harus dirubah) bahwa aku melihat ada yang tidak beres atau rapih dan aku menjadi panik. Baik, highlight disini jika sesuatu tidak rapih maka aku akan panik. Bisa ditebak MBTI ku apa di huruf terakhir. Aku panik karena mer

Bergumam dalam diam, berkomunikasi pada hati

22 September 2018 Pukul 11.39 pm Malam ini begitu hangat di Jakarta. Temaram langit yang semakin membiru seakan siap menutup hari pertama akhir minggu yaitu hari sabtu. Hari yang dinanti-nati oleh seluruh manusia, hari penuh kebebasan katanya. Hari dimana kamu bisa menjadwalkan ini itu tanpa adanya distraksi atau peniadaan bahwa ya, semua ini akan digagalkan oleh pekerjaan.  Mungkin satu lain hal alasan kenapa hari sabtu begitu dinanti. Hari tanpa perlu berdesak-desakan di kereta. Hari dimana tangan tidak perlu menahan beban tubuh sendiri di angkutan kota. Hari dimana bisa endatangi majelis-majelis ilmu tanpa perlu memikirkan jadwal meeting yang bisa datang tiba tiba. Hari yang bisa begitu bermakna sesimpel membayar hutang untuk rileks dan memejamkan mata. Semua hari adalah soal berjuang. Berjuang dengan keramaian, berjuang dengan tuntutan, berjuangan dengan polusi dan taklupa hamtaman ekspektasi. Namun ya, hari ini patut untuk dinikmati dan disyukuri. Hari sabtu dan minggu. 

[Mentor dan diskusi tengah malam]

19 september 2018 Salah satu postingan teman sebut saja Mr R menunjukan tentang kegiatan perusahaan konsultannya yang baru dia rintis. Foto ini menunjukan dia dan timnya yang lagi kerja bakti hingga malam untuk menganalisis kondisi pembangunan perumahan di indonesia. How cool is he right? Foto tersebut memincu gue untuk mengeluh dengan me reply  foto tersebut dan curhat karena baru masuk dunia consulting. Thats it, i know mengeluh itu salah namun aku tidak pernah menyesal karena diskusi kami mengarah kepada pendapatnya bahwa kantor gue adalah tempat rekomendasi dari mentornya untuk belajar.  Well, i think what i need right now adalah seorang mentor Tanpa gue sadari, sosok mentor memberikan banyak masukan dan juga arah yang lebih clear soal hidup gue. Like what he said, mentor akan memberikan insight karena well, dia orang yang lebih ahli dalam suatu ranah, let says ranah kehidupan.  Teringat salah satu isi buku, judulnya "perempuan pemimpin" karya Ibu Bett

Perempuan dan Laki-laki

Ada dua jenis manusia jika berdasarkan  gender yaitu pria dan wanita. Apakah pembedaan itu memberikan arti begitu dalam? Tentu saja! karena laki-laki dan perempuan memiliki cara pandang, sikap hingga cara penyampaian isi pemikiran yang berbeda. Dan apa hal tersebut akan berpengaruh kepada kedamaian dunia? jelas! apalagi jika dilihat dari banyaknya kasus-kasus dan isu perihal pecahnya hubungan dan kongsi atas ketidak samaan frekuensi yang dimiliki oleh dua orang insan. Hal ini aku mulai pelajari dari bagaimana mama dan ayahku bertingkah. Oke, dimulai dari deskripsi kali ya. mamaku adalah tipikal perempuan banget dengan tingkat ke cerewetan yang cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan profesinya yaitu guru SMA. Mama sangat suka ngobrol dengan siapapun. Terbangkan mama ke pelosok naik pesawat atau mobil 2 hari 1 malam maka mama akan punya cerita tentang siapa teman duduk mama, apa keunikannya, apa cerita seru dibalik kehidupannya hingga mungkin mama akan mendapat info mengenai kenek bis d

Malu Bertanya?

Sabtu 17 September Tanggal tersebut akan tercatat menjadi hari pertama kalinya tiara annisaa masuk kawasan monas. Iya gengs...... Monumen Nasional! Yang diatasnya ada bongkahan emas seberat 35 Kg dengan tiang penopang setinggi 132 meter. Sebagai orang Indonesia, bangga dong bisa melihat monas secara langsung. Ternyata, kawasan monas ini begitu luas ya. Maklum biasanya tiara hanya melewati dan mengitarinya ketika mau ke stasiun Gambir. Kawasan monas ini ternyata seluassss..... (brb searching di google) 80 Hektar! WAIT WHAT? GILS LUAS BANGET YA! (kaget sendiri). Kenapa tiara ke monas? usul punya usul hari ini adalah hari amazing race di kantor dan kita mau ga mau harus mengitari Monas untuk mencari pos pos games. Kalau ditanya kenapa mau dan segila ini buat games aja, soalnya hadiahnya cuti tak terbantahkan cuy~~ Dan ya, karena luas daerah monas ini tak tanggung-tanggung dan kita harus mencapai tiap-tiap pos, maka mau tidak mau kita haru nyari informasi perihal dimana dan kemana

Transfer Energi

Jum'at 14 September 2018  Kata Mamaku, dunia ini tercipta atas jutaan transfer energi yang dilakukan oleh tiap tiap makhluk Allah. jika dikaitkan oleh ilmu kimia yang dulu pernah mampir dikepala waktu SMA dan kuliah, Energi itu tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Tapi aku percaya ada hal-hal lain yang bukan hanya terukur secara kalori selayaknya eksoterm maupun endoterm. Tapi ada energi lain yang bisa diciptakan, dan ditransfer oleh tiap tiap individu. Energi semangat dan harapan.  Hal ini diajarkan oleh salah satu temanku yaitu Fenny. Kami sama-sama anak baru dikantor dan kebetulan besok adalah amazing race  antar tim. Kami, selayaknya anak baru tentu diberikan mandat membuat yel-yel yang esensinya adalah menciptakan semangat. Well, semangat menjadi energi tersendiri untuk kami khususnya untuk fenny hingga semalaman membuat yel-yel, gerakan dan menghapuskan urat malu dengan merekam yel-yel dangdutan dan menyebarkannya di group whatsapp tim. Aneh, aku bia

(Meng) Komunikasikan Kebenaran!

Kamis 13 September 2018 Jakarta masih ramai seperti biasa, dengan segala bisingnya kendaraan umum dan pribadi serta ribuan informasi yang lalu lalang tak nampak namun membentuk manusia tanpa disadari. Informasi yang sudah sangat meluap dengan adanya dunia maya dan juga social media untuk mencurahkan segala perasaan para insan dari senang hingga julid-julid penambah bumbu suatu hubungan. Semakin penuh, semakin ramai hati dan pemikiran kita oleh informasi dan situasi maya yang mau ga mau akan membentuk perspektif kita akan suatu hal. Hari ini aku belajar bahwa segala hal harus berdasar akan sebuah kebenaran. Bahwa segalanya akan dimintai pertanggung jawaban. Bahwa sebuah komunikasi produktif hanya akan tercipta jika salah satu/keduanya telah memiliki informasi. Dengan begitulah sebuah komunikasi produktif akan tercipta, karena pada dasarnya aku percaya, produktif dapat diartikan sebagai kebermanfaatan. Dan kebermanfaatan adalah usaha dalam menuai berkah. Tepat seharian ini, aku tel

Tentang Kawan Baru

Tuhan begitu baik pada saya hari ini dengan mempertemukan salah satu teman. Ouh God i am impress with him. Dia anak 2014, sekarang lagi intern, belum resmi bekerja, sudah lulus dan yak, sudah menikah. Dan oiya! dia adalah cowok. Menarik bukan? tapi jurnal singkat ini ga bakal bahas soal menikah (karena saya belum menemukan bahkan haha)  dan mungkin memang akan ada sesi lain membahas pandangan soal menikah. Namun, hal menarik yang akan saya bahas kali ini adalah bagaimana dia menghadapi berbagai pertanyaan terutama dari pihak yang memandang ide dan keputusan dia soal menikah muda itu tidak wajar. How is he deliver the main and uniqueness? Saya yakin, menikah muda bukanlah hal yang wajar untuk beberapa orang khususnya orang awam. Sempat saya ingin membawa dan menilik bagaimana dia meyakinkan keluarga dan keluarga istrinya. Dia menceritakan bahwa keluarga kedua belah pihak begitu mendukung jadi well, i can say tidak ada tantangan yang menarik.  I see the other side bahwa yang

Sebuah Momentum Singkat

11 September 2018 Hari ini merupakan pertama kali saya menikmati busway untuk jangka waktu lebih dari 45 menit (terhitung 1 jam 30 menit). Perjalanan yang saya tempuh adalah perjalanan antara jakarta pusat (tepatnya benhil) hingga ke tanjung priuk. Namun, catatan hari ini bukan untuk membicarakan mengenai perjalanan gue yang ternyata panjang (namun kata orang jakarta itu hanya lumayan). Lebih tepatnya, perjalanan panjang tersebut cukup worth it  karena saya mendapatkan hal yang lebih berharga yaitu momen.  Asal cerita, hari ini merupakan hari pernikahan salah satu teman baik di daerah tanjung priuk. Teman saya ini merupakan salah satu orang penting (dimanapun) dengan lingkaran pertemanan yang tidak sedikit (bahkan terhitung aktivis). Memang teman saya (dan lingkarannya) merupakan satu dari banyak orang yang memiliki value kehidupan yang luar biasa. Value dalam ranah kebaikan.  Hal inipun tercermin dari acara pernikahan yang menjadi wadah silahturahmi (serta reuni). Momen ya

/me·mu·lai/

12 September 2018 Sebagai orang yang mudah bangga atas apa yang sudah dicapai, izinkan saya memulai jurnal kecil ini dengan doa bahwa saya cukup istiqomah dalam mengisi konten serta segala catatan aneh yang kadang muncul secara tiba tiba. Doakan pula semoga sedikit faedah bisa saya berikan dari catatan random ini. Semoga bisa menjadi salah satu makhluk bermanfaat (cie elah) Penamaan laman jurnal ini akan selalu mengingatkan bahwa saya hanyalah warga kaki langit. Dimana masih banyak lapis-lapis langit lain diatas kepala dan gapaian tangan yang (pastinya) perlu dipelajari. Bahwa hidup bukan hanya satu kebanggaan atas suatu hal namun hidup adalah catatan demi catatan yang seharusnya saya kumpulkan untuk kehidupan setelah ini.  Segitu aja. Selamat menikmati!