Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Edisi Hari #1 Menoreh Pagi

Sendu fajar kembali menyapa insan-insan yang berusaha menghadapi kenyataan. Embun yang kembali mengalir tenang lagi dan lagi hingga membasuh debu yang masih mengendap dipermukaan. Selayaknya daun, hatipun sama. Kadang terlihat sehat namun ternyata cukup banyak debu-debu yang melekat tak kenal tempat. Hanya karena sebuah pengharapan atau sebuah ekspektasi bayangan. Maka akan kuingat sebuah nasihat sahabat “Ingatlah untuk menyiapkan ruang kekecewaan” Kekecewaan adalah bulir kecil dari sebuah kekesalan. Memang kecil namun sulit untuk dihapuskan. Selayaknya menyapu untuk noda kecil yang kadang tak terlihat namun bisa dirasa. Aku sudah berusaha menutupinya, aku tau. Aku anggap itu adalah sebuah arti memafkan. Ternyata belum, karna ketika kembali diungkit, aku kembali kecewa akan segala keputusan masa lalu. If i can change my past, i will change the choice. Namun kembali aku diingatkan Tuhan melalui tangannya yaitu kamu, bahwa sebesar dan sehebat apapun dirimu kamu tidak bisa me

Persepsi "Wanita Seutuhnya"

Untuk para wanita yang sedang mempertanyakan langkah yang dijalani Mulailah terbiasa dengan ketidaksempurnaan. Seorang wanita tidak dituntut untuk sempurna kok. Dia tidak harus menjadi superwoman yang bisa mengerjakan laporan sambil telfonan plus makan siang. Atau dia tidak harus menjadi anak kosan yang bisa membereskan kamar sambil memasak dan mengerjakan laporan. Kadang kita berfikir bahwa menjadi wanita seutuhnya adalah wanita yang bisa melakukan segala hal dengan sempurna. Yang bisa menyempurnakan hidupnya. Jago olah raga iya, belajar mantaap, organisasi gausah ditanya tidur cukup. Yaa mungkin di dunia ini kamu bisa menemukan gadis itu. Namun aku hanya ingin mengingatkan bahwa menjadi wanita seutuhnya adalah proses belajar menerima ketidaksempurnaan dan mengembangkan yang ada serta membuat sesuatu menjadi lebih baik lagi. Banyak remaja (gadis) yang kadang menolak sebutan wanita seutuhnya seolah-olah belum siap atau seolah-olah hal tersebut hanya dilakukan oleh sebuah mantra

My Baby Step With My Money

Gambar
Salah satu resolusi 23 tahun saya adalah menjadi cerdas finansial. Loh? Kenapa ga seperti yang lain saja tir yaitu kebebasan finansial? Merdeka secara finansial? Hm alasannya adalah aku sadar bahwa orang-orang yang merdeka secara finansial pasti awal mulanya dari cerdas dulu. Being rich is not only about amount of money you have but the main highlight is about management. That’s true. Mengingat bahwa harta yang kita hasilkan dan miliki (atau kita handle) adalah amanah, so being amanah salah satunya adalah mengatur kemana uang ini akan ditujukan. Bersikap oportunis? Tentu saja seperti tiara saat biasanya. Selain itu saya menyadari bahwa perempuan itu suka belanja dan banyak banget hal yang perlu dipenuhi. Oke standard deh, perempuan harus ngeluari uanga 20 ribu sampai 50 ribu beli pembalut tiap bulan, lipstick minimal 50 ribu, kerudung, peniti yang bisa sampai 100K tiap bulan. Haduh…. Banyak deh pokoknya. Padahal saya pernah baca penelitian dari Hardvard Business Review kalua perempu