Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Aku hanya ingin kesederhanaan

Dulu aku membayangkan hidup yang enak adalah hidup yang teman temanku miliki Liburan berkali kali ke luar negri Jam tangan mahal seharga kendaraan pribadi Akses buku dan bacaan unlimited tinggal minta dan beli Rumah ditengah kota, ga perlu naik KRL atau kendaraan umum Dan lain lain Dulu Dulu aku membayangkan hidup yang indah adalah menemukan pasangan tajir Yang lahir dari keturunan darah biru Yang jenius mampuss Atau martbatanya diakui oleh semua Dulu Dulu aku membayangkan hidup yang indah adalah lahir dari orang tua yang kaya raya Yang ga galak dan cerewet kalau anaknya salah Yang suka ngajak jajan dan makan duluar Yang tiap tahun pergi keluar negri Dulu Dulu, aku membayangkan punya adik enaknya perempuan dengan umur yang dekat Jadi bisa lucu-lucuan Bukan adik cowok yang pendiem dan agak cuek atau adik cewek yang suka ngajak berantem dan gulet Dulu Tapi sekarang aku sadar, apa yang aku inginkan Kesedehanaan dalam mencintai menyayangi k

What i learn in this WFH moment

Prolong : This is just for fun article. Enjoy! Sudah beberapa hari aku merasakan sesak. Rasanya aneh, biasanya aku akan menikmati waktu-waktu dikos, mengerjakan kerjaan sendiri, tidak terdistract adanya keberadaan manusia, bergumul dengan pemikiran atau buku-buku dan ratusan lembar buku yang belum aku baca. Sebagai seorang introvert, kamar, ruang sepi, hening itu  nyaman.  Sudah terhitung 15 hari aku di kos, dalam rangka WFH, dalam rangka social distancing. Ternyata stress juga ya tidak bertemu manusia. Bingung ini introvert aja merasa stress apalagi orang-orang ekstrovert ya. Tapi, ternyata momen 15 hari sendiri membuat aku semakin mengenal diri sendiri. Mungkin ini poin-poin yang aku temukan dalam 15 hari bersemedi  Nyetok bahan makanan + sifat ga mau rugi atau mubadzir cukup memaksamu memasak minimal biar ga rugi udah beli bahan makanan Masak itu seru! ternyata memang hobi jaman kuliah berhasil di up lagi dan memang membahagiakan ya.  Pernah bertanya-tanya kenapa

Mencoba lagi dan lagi

Hi nak Do you have a good breakfast today? What food do you get from me? Do you get your proper lunch packed?  Ibu berharap, ibu bisa memberikan makanan yang enak dan kamu suka di masa depan nanti. Atau ibu berharap gizimu dan ayahmu selalu tercukupi karena ibu paham kegiatan kalian banyak dan insya Allah bermanfaat buat sekitar. Walau mungkin ibu akan memiliki berbagai kegiatan nanti, ibu pasti menjadikan kamu dan ayahmu prioritas dan akan pasti memastikan gizimu semua tercukupi. Masak simpel sehat dan lezat. Dan segala yang ibu masak kini itu punya cerita perjalananya Ibu suka masak sejak kuliah, suka mencoba berbagai hal. Nenekmu dulupun merupaja wanita yang sibuk banyak kegiatan tapi selalu menyempatkan masak harian dan masak bersama di akhir minggu. Masih teringat di kepala ibu gimana nenekmu dan jadwalnya yang padat selalu bawain makan siang atau gimana hangatnyakeluarga di cilegon kalau sabtu dan minggu kakek dan nenekmu selalu maska bersama tentu bagian bumbu dan rese

Allah begitu baik

Beberapa waktu lalu aku diingatkan untuk kembali mengelola ekspektasi. Ekspektasi atas manusia, ekspektasi untuk memiliki atau hidup bersama dan menutup mata atas segala kemungkinan.  Mengelola hati untuk kembali menggantungkan segala harap dan rencana masa depan hanya padaNya.  Kalau dipiki-pikir, benar benar ya, rasa suka ataupun ekspektasi seorang pemuda bisa membuat banyak hati perempuan luluh lantak, terjebak oleh kata-kata, tiba tiba menjadi budak cinta walau kita sadar itu bukan cinta, itu hanya lah rasa putus asa dan harapan untuk menyempurnakan dan kebetulan sedang dipertemukan dengan manusia yang sungguh memberikan banyak pelajaran.  Karena cinta yang aku harapkan nanti adalah cinta yang berlandaskan ridhoNya, cinta dengan semangat juang semakin mendekat kepadanya, cinta yang begitu suci dan kuat untuk mendorong satu sama lain berkembang. Cinta yang menumbuhkan harapan bahwa dunia akan lebih baik lagi, yang saling menguatkan untuk segala lika liku kehidupan.  D