Tentang Kawan Baru

Tuhan begitu baik pada saya hari ini dengan mempertemukan salah satu teman. Ouh God i am impress with him.

Dia anak 2014, sekarang lagi intern, belum resmi bekerja, sudah lulus dan yak, sudah menikah. Dan oiya! dia adalah cowok. Menarik bukan? tapi jurnal singkat ini ga bakal bahas soal menikah (karena saya belum menemukan bahkan haha)  dan mungkin memang akan ada sesi lain membahas pandangan soal menikah. Namun, hal menarik yang akan saya bahas kali ini adalah bagaimana dia menghadapi berbagai pertanyaan terutama dari pihak yang memandang ide dan keputusan dia soal menikah muda itu tidak wajar. How is he deliver the main and uniqueness?

Saya yakin, menikah muda bukanlah hal yang wajar untuk beberapa orang khususnya orang awam. Sempat saya ingin membawa dan menilik bagaimana dia meyakinkan keluarga dan keluarga istrinya. Dia menceritakan bahwa keluarga kedua belah pihak begitu mendukung jadi well, i can say tidak ada tantangan yang menarik. 

I see the other side bahwa yang menarik adalah cara dia menyampaikan ide akan "menikah muda" kepada teman-temannya yang mungkin merasa aneh dan awam akan pandangan tersebut. And what i got is, he is to the point and straight point but try to give the opinion based on other perspective. Bahasa simpelnya adalah berusaha menggunakan bahasa yang sesuai dengan si penanya. Bagaimana dia menekankan dan menjelaskan mengenai "menikah muda" kepad pola fikir dan struktur why dia memutuskan keputusan itu tanpa menekankan alasan terkuat (seperti value agama dll). Thats good, dia menjawab agar orang mengerti tanpa merubah maksud dan inti dari cerita. Plus, dia menceritakannya tanpa tendensi bahwa dialah yang benar. Which means, thats goods. 

And yes, dia menunjukan bahwa salah satu point terbentuknya komunikasi produktif adalah memahami dan mencoba memberikan sesuatu dari sudut pandang orang lain (atau menjawab dengan mendekati line perspektif orang lain) bukan hanya menjawab agar pertanyaan kejawab.

Karena pada dasarnya, tiap kepala memiliki ide dan mata untuk melihat suatu permasalahan dari sudut pandangnya. Untuk itulah komunikasi perlu dibentuk agar keduanya sama-sama paham dan mengerti.

Semoga pernikahannya langgeng hingga ke surga aaamiin. 
Dan semoga kita yang belum ini dapat disegerakan.

Amiin kan ya!

HEHEHE

#hari2
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional


NB : maaf belum bisa menuliskan pakai data dll. Mungkin berikutnya tiap konten perlu di godog dengan baik. But who cares? namanya juga jurnal random.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Kewarasan

Edisi Hari #1 Menoreh Pagi

Tentang Berkembang