Jangan Sok Kaya!

Masjidil haram tidak pernah sepi. Mau itu satu jam menuju adzan,  dua jam setelah adzan dll. Tempat ini selalu ramai olah orang orang penjuru dunia yang tertarik akan keistimewaan mesjid haram ataupun yang tidak pernah mau terlewat untum beribadah dengan ganjaran 100.000 kali kebaikan. 

Aku dan adiku menunggu di pinggir jalan saat adiku mulai cerita gimana rasanya 2 hari menjalani kumpul bareng keluarga di Mekkah. Bukan soal umrah yang pertama kali dia highlight, tapi soal manusia dan ibadah. 

"Kak! Kalo lagi adzan disini tuh orang lari larian ke mesjid. Jalan kaki!! Ada yang pake sweater Gucci lah sendal mahal gituu trus tasnya yang warna hijau merah putih/krem gituuu. Itu di satu orang loh kak! Trus tipikal orang tajir kaya gitu ga satu dua. Banyaak!" 

"Liat kan, mau orang sekaya apapun di dunia, kalau adzan yaa sama kaya orang yang sederhana banget juga, sholatnya samaa, sama sama lari terpogoh pogoh ngejar keutamaan berjamaan, keutamaan di mesjid" 

Hmmm iyaya! Siapa kita manusia mau sekaya apapun, harta yang punya tetaplah Allah. Mau se usaha mati matian juga kalau Allah ga ridho yaa ga diberi. 

Mau sekaya apapun kamu di dunia, masa iya mau menutup telinga sama panggilan yang maha Kaya? 

Jadi malu sendiri kalau di Indonesia kadang nunda dan menggampangkan Adzan. Astaghfirullaaah 

[]

"Hai Manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada ilah (sesembahan yang berhak) selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?” (QS. Fathir: 3)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Kewarasan

Edisi Hari #1 Menoreh Pagi

Tentang Berkembang