Untuk Mr XXXXXX

Dear sayangku yang telah Allaah pilihkan untuku.

Hari ini aku menyadari bahwa aku memang memiliki berjuta pertanyaan mengenaimu. Siapa dirimu, bagaimana kehidupanmu, bagaimana keluargamu, apa aktivitasmu,

Apa makanan kesukaanmu? Walau yaa memang aku masih belajar masak (bermodal pengalaman pas kuliah dan ngekos) tapi aku sangat ingin memberikan masakan yang kamu suka dan tentu enak dan sehat! Waah aku harus nanya sama ibumu yaa nanti! Dan well dari sekarang harus merutinkan masak lagi

Apa saja aktivitasmu? Dan apa yang bisa aku support? Mungkin kita hidup di dimensi berkarya yang berbeda sehingga bahkan aku tidak mengerti apa gumaman kamu saat mengerjakan kerjaan kantor atau diskusi dengan partner di telfon. Tapi sungguh aku mau mensupportmu dengan segala cara dan yaa menjadi tempat berpulangmu. Aku percaya kamu akan menjadi "kapal besar dan sibuk"  dan aku percaya kapal besar hanya akan berlabuh di tempat kuat dan nyaman. Ya! Aku harus menjadi pelabuhan kuat tersebut untukmu. 

Bagaimana ibu dan ayahmu? 
Aku tau, kamu memang akan menjadi kepala dan sandaran bagi keluarga kita, namun tentu ibu dan ayahmu (atau orang tua kita) tetaplah menjadi pintu surgamu. Apakah mereka akan menerimaku yang masih belajar menjadi pendamping anak kesayangannya? Semoga yaa! Karena aku pasti menyayangi mereka karena aku sadar dab yakin mereka orang luar biasa yang telah mendidikmu dan merawatmu. 

Bagaimana dengan teman-temanmu? Apakah aku boleh mengenal mereka? Dan apakah kamu akan mengenalkanku dengan bangga pada mereka? Aku sadar bahwa mungkin mereka mengenalmu lebih lama, menemanimu berubah menjadi lebih baik dari dulu. 

Pertanyaan lain juga berkaitan dengan diriku. Apakah kamu akan menerima aku, apakah kamu akan siap dengan keluarga 'full javanese' ku. Haha tipikal orang jawa yang ngga enakan, yang kadang ga straight to the point dan tipe2 lain yang mungkin menjadi kekurangan namun aku yakin dan aku akan belajar untuk pasti menjadi diriku sendiri didepanmu! 

Apakah kamu akan menerimaku yang well saat ini bekerja? Hm kita dimasa depan perlu mendiskusikan ini sih. Aku menyukai pekerjaanku, aku merasa aku bisa berkontribusi lebih melalui apa yang aku lakukan. Dan ya aku menikmatinya, rasanya pasti waktu begitu cepat ketika mengerjakan pekerjaan ini. Namun, ketika sudah bertemu, dan kamu mengucap ijab qabul, tentu magnet semestaku akan berpusat dikamu. Matahari bimasaktiku yaa kamu, dan kehangatan di tiap pagi yang selalu aku tunggu bada subuh adalah ridho mu. Apabila kamu merasa tidak nyaman, tidak rela apabila sebagian waktuku disini, maka terbukalah padaku.

Karena aku rela melepaskan ini semua asal kelak keluarga kecil kita bisa terus berkarya dan bertemu di Jannah Nya. Namun karena dasar anaknya gabisa diem, mungkin aku akan diskusi dan nego soal aktivitas yaa :p

aku pasti akan mencari aktivitas lain seperti membuka usaha, atau belajar masak, atau memiliki komunitas, pengajian, mengurusi sekolah informal atau formal dirumah dll. Banyak yaa mauku wkwkwk. Karena kalau teman temanku bertanya aku mau jadi apa dimasa depan, maka akan ku katakan bahwa cita citaku bergitu bercabang dan pusatnya adalah segala keputusanmu.

Kalau kamu s2 diluar dan kita 1 negara maka aku ngapain, kalau s2 di luar dan kita beda negara aku ngapain (walau tetep sih pengennya bareng teruuus) , kalau kamu kerja dan aku masih boleh kerja aku ngapain, kalau kamu kerja dan kita beda negara aku ngapain dan kamu tau? Besaaar banget kertas buat menuliskan segala kemungkinan ini hahaha. Namun aku percaya, apapun yang akan terjadi nanti, adalah yang terbaik dari Allah untuk kita. 

Lalu pertanyaan lain muncul. Apakah kamu akan menemaniku traveling seperti hobiku sebelum bertemu denganmu? Sungguh aku sukaa traveling khususnya urban traveling. Mengunjungi pasar, mengunjungi desa, mengujungi kebun atau sawah serta mengunjungi sanak saudara dan nenek. Tentu sekalian silahturahim. Dan oiya! Aku mau memasukan traveling kedalam kurikulum mendidik anak kita nanti. Ga perlu traveling mahal, pakai kereta ekonomi atau bus cukup kok. Aku berharap anak kita bisa melihat dunia lebih luas, melihat segala ciptaanNya yang luar biasa, melihat dan berinteraksi pada segala jenis lapis masyarakat sehingga ia bisa lebih bersyukur dan tetap berusaha untuk dunia dan akhiratnya, sehingga iya tangguh dan belajar mempersiapkan "bekal" untuk perjalannya, dan yaa aku berharap anak kita bisa ber silahturahmi juga dan masih banyak lagi. Haruskah aku menuliskan proposalnya? Wkwk semoga kamu mau yaa menikmati. Kalau kamu suka travelingnya naik gunung atau camping, tentu bisa kita coba nanti! 

Hmm soal keluarga, apakah kamu mau menemani dan ngobrol dengan adik adiku? Tentu mereka akan senang sekali memiliki kakak cowok sepertimu :) dan yaa semoga kamu tahan sama cerita cerita mereka haha
Untuk ayah dan ibuku, apakah kamu nanti mau menyayangi mereka? Karena yaa mereka begitu percaya padamu buktinya mau melepaskan anak kesayangan mereka padamu (pedee dikit wkwk) ku ingiiin sekali kamu bisa menjadi teman ayah sholat berjamaah di mesjid setiap kita ke Cilegon. Semoga bisa tahan yaa sama guyon guyon jayusnya ayah wkwkwk pasti setiap aku melepas kamu dan ayah berangkat ke mesjid buat jamaahan dalam hati aku bakal berteriak "damn! I love these guys so much" 

Duh! Banyak banget pertanyaan yang muncul. Masih banyaaak banget deh. Tapi aku yakin, kamu pasti siap menjawabnya satu persatu dan dengan sabar menjelaskan padaku. Mungkin tidak dengan kata kata, tapi dengan perbuatan yang nyata. Tentunya. Ala pria sekali ya haha. 

Semoga Allaah selalu menjagamu

Salam

Tiara 23 tahun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Kewarasan

Edisi Hari #1 Menoreh Pagi

Tentang Berkembang