Memberi dalam diam

5 Bulan 15 Hari

Hari ini, ada seorang anak SMA yang mengetuk-ngetuk pintu rumahku sambil menyautkan salam. Ketika aku melihat dari balik ruang keluarga, aku melihatnya sudah membuka pintu rumah sambil melongokan kepala kedalam. Gadis berkerudung hitan.

Seketika aku membukakan pintu dan mempersilahkan masuk. Fuiih untung saja perempuan fikirku, jadi aku bisa serta merta mempersilahkan masuk.

Sambil mempersiapka  minum, aku mempersilahkan gadis itu cerita. Hari ini dia pakai piyama dan kerudung hitam bergo. Sejujurnya, aku tidak tau dia siapa namanya, yang kutau, beberapa hari setelah mama meninggal, dia datang sendirian sambil menangis ke rumah menunjukan kehilangannya yang amat dalam atas meninggalnya mama. Ia pun kebingungan soal nanti siapa yang bisa jadi tempat cerita dan bantuan.

Kedatangannya tak lain dan tak bukan, dia bercerita soal ia yang akhirnya mencari tau soal bidik misi dan aphamdulillaah sedang proses mendaftar untuk SNMPTN di salah satu uni negri di banten. Alhamdulillaah, aku tak menyangka dia benar benar mencari tahu perihal bidik misi setelah aku beritahukan di saat terakhir kita bertemu (yaiti saat pertama kali bertemu)

Kedatangannya ternyata punya maksud tersendiri, ia bercerita akan malunya dirinya yang selalu ditagih-tagih oleh koperasi karena menunggak buku paket. Ia juga bercerita akan hutang bayaran buku tahunan.

Aku terdiam. Teringat hari ini adiku sarah sedang foto-foto buku tahunan. Dan disudut bumi lain, ada yang masih tertahan untuk membayar buku tahunan. Ya Rabb  ....

Perasaanku kembali menelisik, mengapa gadis ini terfikir untuk kemari? Apakah mama sebegitu dekatnya?

Ia dengan air mata mengalir menjawab "iya, Ibu suka bantu saya, beri saya yang kurang, katanya jangan kasih tau siapa siapa yaaa"

Kata katanya kembali membuatku berkaca. Mah, memberi tanpa yang lain mengeratahui adalah saran penuh arti. Ma, bahkan setelah 5 bulan 15 hari dirimu tiada, segala ilmu kehidupan masih saja kau beri.

Allahummagh firlahaa warhamhaa waafihi wafuanhaa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Kewarasan

Edisi Hari #1 Menoreh Pagi

Tentang Berkembang