Aku hanya ingin kesederhanaan

Dulu aku membayangkan hidup yang enak adalah hidup yang teman temanku miliki

Liburan berkali kali ke luar negri
Jam tangan mahal seharga kendaraan pribadi
Akses buku dan bacaan unlimited tinggal minta dan beli
Rumah ditengah kota, ga perlu naik KRL atau kendaraan umum
Dan lain lain

Dulu

Dulu aku membayangkan hidup yang indah adalah menemukan pasangan tajir
Yang lahir dari keturunan darah biru
Yang jenius mampuss
Atau martbatanya diakui oleh semua

Dulu

Dulu aku membayangkan hidup yang indah adalah lahir dari orang tua yang kaya raya
Yang ga galak dan cerewet kalau anaknya salah
Yang suka ngajak jajan dan makan duluar
Yang tiap tahun pergi keluar negri
Dulu

Dulu, aku membayangkan punya adik enaknya perempuan dengan umur yang dekat
Jadi bisa lucu-lucuan
Bukan adik cowok yang pendiem dan agak cuek
atau adik cewek yang suka ngajak berantem dan gulet

Dulu
Tapi sekarang aku sadar, apa yang aku inginkan
Kesedehanaan dalam mencintai
menyayangi keluarga
Sedehana dalam menyatakan rasa khawatir dan sayang
Sederhana menghabiskan malam-malam dengan menelfon kabar

Sedehana masak bersama, di dapur kecil, dengan menu seadanya
Atau sederhana bercakap dan memulai hari setelah salam ditangan orang tua
Benar kata mamaku, sedehana saja
Tidak banyak prasangka dan asumsi yang tak perlu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Kewarasan

Edisi Hari #1 Menoreh Pagi

Tentang Berkembang