Allah begitu baik

Beberapa waktu lalu aku diingatkan untuk kembali mengelola ekspektasi. Ekspektasi atas manusia, ekspektasi untuk memiliki atau hidup bersama dan menutup mata atas segala kemungkinan. 

Mengelola hati untuk kembali menggantungkan segala harap dan rencana masa depan hanya padaNya. 

Kalau dipiki-pikir, benar benar ya, rasa suka ataupun ekspektasi seorang pemuda bisa membuat banyak hati perempuan luluh lantak, terjebak oleh kata-kata, tiba tiba menjadi budak cinta walau kita sadar itu bukan cinta, itu hanya lah rasa putus asa dan harapan untuk menyempurnakan dan kebetulan sedang dipertemukan dengan manusia yang sungguh memberikan banyak pelajaran. 

Karena cinta yang aku harapkan nanti adalah cinta yang berlandaskan ridhoNya, cinta dengan semangat juang semakin mendekat kepadanya, cinta yang begitu suci dan kuat untuk mendorong satu sama lain berkembang. Cinta yang menumbuhkan harapan bahwa dunia akan lebih baik lagi, yang saling menguatkan untuk segala lika liku kehidupan. 

Dan aku fikir aku mengalaminya kemarin, namun tidak. Aku sadar apa yang aku rasakan kemarin menghentikan langkahku pada sesama, apa yang terjadi padaku kemarin memberikan pelajaran bahwa ada hal hal yang perlu diperjuangkan seperti cinta padaNya, mendekatkan diri padanya

Dan kejadian kemarin kembali mengingatkanku bahwa hubungan manusia dengan Allah itu adalah hubungan paling intimate yang tidak bisa ada interupsi atau campur tangan dari manusia lain. 

Kembali diingatkan bahwa rasa cinta padaNya harus diperjuangkan, dipaksakan oleh masing-masing manusia, tidak bisa berlandaskan atas orang lain. 

Apalagi hanya karena ingin membuat seorang gadis terpesona

Sungguh, lapar haus puasa sunahmu hanya akan berakhir perut dan suara laparnya

Allah baik banget, sebaik itu menunjukan sisi lain dunia ini. Sebaik itu menjauhkan orang tersebut dariku. Menyadarkan bahwa apa yang aku dulu pernah rasakan bukan cinta suci yang aku harapkan

Allah baik banget, memberikan orang seperti itu padaku, ia yang mundur karena merasa bersalah atas semua kebohongan dan hal hal yang dibuat buat hingga aku bisa kembali padaNya dan semakin membuka mata hati untuk dunia sekitar

Allah baik banget, sebaik itu menunjukan bahwa banyak orang disekitarku yang sayang padaku. Yang mau membuka tangan untuk merangkulku bangkit,yang mau memberikan bahu untuk menangis tersedu, yang mau mendengar cerita keluh kesah perasaan dan ekspektasi aku yang terhempas kala itu. 
Keluarga, sahabat, teman dekat, teman kantor
Cerita langsung,telfonan, chat whasapp. 
Allah sebaik itu 

Mungkin pada awalnya aku masih shock dan kaget bahwa sekalipun kita berbuat baik, tidak selamanya hal.baik itu terjadi. Namun, ketika kita menjadi baik bukankah artinya segala hal baik itu pasti menanti? 

Pada awalnya aku memang masih sedih, kecewa marah, shaking menggigil, namun Allah beri banyak kesempatan dan project kebaikan hingga menyita fokusku dan kembali menjadi aku. 

Bahagia ketika kini aku bisa bertemu dengan santai, dan menyadari bahwa dia memang baik
Tapi memang bukan buatku
Dan Allah sedang menyiapkan yang baik untukku
Jadi tugasku hanya menjadi baik versiku kan? 

Allah begitu baik
Telah mengembalikan aku
Dengan versi perasaan lebih kuat
Dan aku bangga akan hal itu

Warm Regards
Tiara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Kewarasan

Edisi Hari #1 Menoreh Pagi

Tentang Berkembang